Komisi, Intan Jaya - Majelis Rakyat Papua (MRP) merupakan
lembaga Kultur bagi masyarakat Papua, sehingga saya hadir untuk memberi sedikit
uang yang ada pada saya dalam penyelesaian denda perang ini, Ungkap Ciska Agugau,
di Debagepa-Intan Jaya, Jumat 27 Januari 2015 Pukul 15. 00 Waktu Papua.
Ciska menjelaskan, saat mau sumbang uang yang ada padanya,
Ciska mengatakan; walaupun bapa-bapa tidak menghargai perempuan Migani, namun
dirinya sebagai anggota MRP dan juga dirinya sebagi keluarga dekat dengan
pelaku perang, maka dirinya menyumbang uang tersebut.
Saat menaruh uang tersebut ada banyak masyarakat yang
menangis padahal suku migani tidak pernah hargai seorang perempuan dan selalu mengatakan
perempuan tidak bisa buat sesuatu (Migani; Minage Dua Hago Kilindingga).
Lanjut Ciska, perang ini timbul akibat harta perempuan di
tahun 2005 lalu dan tokoh atau pelaku perang juga masih ada dan turut
menyelesaikan denda perang ini. ini sangat unik, karena kebanyakan denda-denda
perang selama beberapa tahun ini biasanya pelakunya sudah meninggal lalu yang
menyelesaikan denda itu keluarga pelaku, sehingga dirinya menyaksikan dari awal
proses sampai puncaknya tanggal 2 Februari 2015.
Lebih lanjut Abugau menjelaskan; perang ini dari tahun 2005
dan diselesaikan tahun 2015, jadi ini baik, karena ada batas waktu yang di
tentukan oleh kedua bela pihak untuk penyelesaian denda perang ini.
Di sisi lain semua
masyarakat terlibat dan ikut ambil bagian dalam penyelesaian ini, namun jika di
lihat dari sisi pendidikan budaya ini "Amat Sangat" mematikan sumber
daya manusia intan jaya, untuk itu dirinya mengharapkan Gereja, Pemerintah
kabupaten intan jaya, Intelektual, Tokoh-tokoh agar di sosialisasikan kepada
kepala-kepala suku dan masyarakat intan jaya bahwa denda jangan terlalu lewat batas. (Misael Maisini)
0 komentar:
Posting Komentar