Logo Komisi Somatua Intan Jaya |
"Jangan masukkan perusahan yang nantinya mengeruk emas, tambang dan pariwisata dalam bentuk apapun. Karena saat ini SDM Intan Jaya belum memadai. Selain itu, orang Intan Jaya hari ini tidak membutuhkan perusahaan tetapi sedang membutuhkan kesejahteraan. Itu yang harus bupati pikirkan," Kata Jhon Sani, salah satu tokoh pemuda Intan Jaya di Sugapa, Senin (25/5/2015).
Menurut Sani, dirinya telah mendengar pemerintah kabupaten Intan Jaya telah melobi investor ke Cina dan Hongkong untuk mengundang investor berinvestasi di Intan Jaya pada tahun 2015-2016.
"Saya tolak dan meminta bantuan lembaga-lembaga kemanusiaan di dunia untk hentikan niat jahat yang sedang dibagun oleh Pemda Intan Jaya. Kami sudah cukup menderita dengan adanya pemerintah, apalagi kalau perusahan masuk, kami akan habis dan habis dari bumi Intan Jaya secara pelan tapi pasti. Maka perusahan dalam bentuk apapun tidak boleh masuk ke Intan Jaya," katanya.
Komunitas Mahasiswa Independen Somatua Intan Jaya (KOMISI) menilai upaya-upaya yang sedang dibangun oleh pemerintah kabupaten Intan Jaya adalah tidak tepat. Karena, semenjak Natalis Tabuni menjadi bupati, belum ada satu pun perda yang dilahirkan. Salah satu perda yang sangat penting adalah perda tentang Pertambanga. Karena Perda adalah pagar hukum yang wajib dimiliki oleh setiap daerah.
Untuk itu, Komisi meinta agar pemerintah Intan Jaya segera membuat Perda-Perda yang saat ini sangat dibutuhkan sebagai pagar hukum untuk memproteksi manusia dan alam Intan Jaya. (Komisi Somatua)
0 komentar:
Posting Komentar