KOMISI Somatua Intan Jaya

Komunitas Independent Somatua Intan Jaya adalah sebuah wadah yang lahir dari kegelisahan hati dan pergumulan mahasiswa dan pelajar Intan Jaya yang ada di kota study Jayapura untuk memproteksi manusia dan alam yang ada di kabupaten ntan jaya dan secara umum di Papua.

Gaya Rambut Modern Versus Gaya Rambut Asli Orang Asli Papua

Posted by KOMISI SOMATUA on Selasa, 22 Januari 2013


Oleh : Fr.Kleopas Sondegau.Pr

Penduduk asli  yang mendiami pulau Papua sebagian besar termasuk ras suku Melanesian, karena ciri-ciri seperti warna kulit, warna rambut yang sama dengan penduduk asli di bagian utara, tengah dan selatan yang memiliki ciri-ciri tersebut.

Di bagian barat (Sorong dan Fak Fak) penduduk di daerah pantai mempunyai ciri yang sama dengan penduduk di kepulauan Maluku, sedangkan penduduk asli di pedalaman mempunyai persamaan dengan penduduk asli di bagian tengah dan selatan.

Selain penduduk asli di Papua terdapat juga penduduk yang berasal dari daerah-daerah lainnya seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara dan Maluku: yang berada di Papua sebagai Pegawai Negeri, ABRI, Pengusaha, Pedagang, Transmigrasi dan sebagainya, bahkan juga ada yang dari luar Indonesia, misalnya Amerika, Perancis, Jerman dan lain-lain yang berada di Papua sebagai Missionaris dan Turis.

Rambut asli orang Papua sebagaimana yang termuat dalam syair lagu Edo Kondologit yang terkenal, ‘Hitm Kulit Keriting Rambut Aku Papua’ memiliki ciri berkulit hitam dan berambut keriting.

Nah, rambut keriting inilah yang memberi ciri khas kepada orang Papua bahwa mereka berbeda dengan orang lain dari luar Papua. Bertolak dari dasar pemikiran ini, maka lain halnya dengan orang Papua yang berdarah campur (kawin campur) sehingga rambutnya tidak terlihat keriting. Namun penekanan pada bagian ini lebih pada gaya rambut asli orang Papua itu sendiri yakni berambut keriting.

Dampak positif dari pengaruh gaya rambut modern bagi orang Papua adalah ia sanggup bersaing dan dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman yang semakin maju ini. Dalam hal ini ia tidak menganggap dirinya tertinggal dari orang lain.

Selain itu ia juga mau menciptakan kreasi yang dapat memikat perhatian orang lain terhadap dirinya. Hal lain yang menjadi dampak positifnya adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri.

Seiring dengan semakin majunya teknologi, banyak sekali orang Papua yang tidak hanya kaum hawanya tetapi juga kaum adamnya mencoba berakselerasi dengan kemajuan zaman ini. Salah satunya dengan melakukan rebounding (teknik pelurusan rambut) pada rambutnya masing-masing.

Sehingga kini tidak jarang ditemui, baik laki-laki maupun perempuan Papua hampir sebagian tidak berambut keriting lagi. Padahal, rambut keriting ini merupakan salah satu kekhasan orang Papua yang harus dipertahankan. Bagi sebagian masyarakat Papua, teknik pelurusan rambut ini dianggap hal yang lumrah karena mengikuti arus dan kemajuan jaman. Tetapi, bagi sebagian masyarakat lainnya, hal ini justru dianggap sebagai salah satu cara pemusnahan jati diri sebagai orang Papua.

Oleh karena itu, kita sebagai orang Papua diharapkan untuk tetap mewarisi harkat dan martabat kita karena orang lain tidak mungkin menegur bila salah beranjak ke arah yang memusnahkan diri kita sendiri.

Dunia ini terus mengalami perubahan dari masa ke masa, salah satunya adalah perubahan gaya rambut. Gaya rambut merupakan suatu gaya hidup yang sangat diminati oleh begitu banyak masyarakat. Dengan berbagai gaya rambut, masing-masing orang memiliki alasannya tersendiri.

Ada yang hanya ingin mengikuti tren-tren yang lagi diminati oleh orang banyak. Ada juga yang dengan menggunakan model rambut tertentu mau menunjukkan status sosialnya. Dan mungkin masih ada berbagai macam kebutuhan lain dari model rambut yang digunakan.

Dari berbagai gaya rambut itu tentu memilik dampak positif dan negatifnya. Oleh karena itu, setiap orang yang berasal dari Papua perlu menjaga harga diri yang telah diberikan Allah sejak dunia dijadikan. Wa wa wa….Amakanieeee….

Kita sebagai makhluk ciptaan Tuhan perlu menjaga jati diri kita masing-masing sebagaimana adanya. Artinya bahwa kita perlu menyesuaikan perkembangan zaman yang terus berubah ini tanpa menghilangkan apa yang menjadi identitas diri kita.


Tulisan ini lahir dari sebuah keprihatinan akan realitas yang terjadi di Papua ini. Penulis adalah Mahasiswa pada Sekolah Tinggi Filsafat dan Teologi “Fajar Timur” (STFT-FT), Abepura-Jayapura Papua!!!

Blog, Updated at: 00.24

1 komentar:

  1. Profisiat naiwa Kelly, Sangat benar bhawa hal itu terjadi pada manusia2 Papua ini. Akibat persaingan dengan perkembangan zaman itu maka soal rambut orang Papua yang mulai tidak lagi menunjukkan keaslian. Dan ini baru di lihat dari sisi penampilan Orang Papua (pd rambut) belum lagi hal lain, misal: bahasa, pakaian adat, makanan khas daerah, dll... Mari kita perhatikan hal-hal menyangkut identitas kita orang Papua... Amakanieeee..!!!

    BalasHapus

BERITA TERBARU

Komisi Somatua Intan Jaya. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts