KOMISI Somatua Intan Jaya

Komunitas Independent Somatua Intan Jaya adalah sebuah wadah yang lahir dari kegelisahan hati dan pergumulan mahasiswa dan pelajar Intan Jaya yang ada di kota study Jayapura untuk memproteksi manusia dan alam yang ada di kabupaten ntan jaya dan secara umum di Papua.

Markus Selegani : Pelayan Yang Melayani Tanpa Pamrih

Posted by KOMISI SOMATUA on Kamis, 21 Februari 2013


Seorang katekis yang mengabdi tanpa pamrih sejak berusia sembilan belas tahun hingga kini memasuki tahun 2013. Ia melayani dengan berbagai tantangan yang berat, masyarakat disekitarnya selalu mencaci, mengejek dan menghinanya, namun semuanya itu dipasrahkan kepada Tuhan Yang mahakuasa.

Pertama-tama ia melayani di stasi Magalogae selama 8 tahun. Kedua ia melayani di stasi Dapa selama 10 tahun dan stasi Pesiga selama 14 tahun.  Hal ini diungkapkan oleh Gembala Markus Selegani saat koresponden media Blog KOMISI dan koresponden Tabloid Noken  di gereja Magalogae pada selasa (4/11/2012) pukul 02.45 WPB, di Intan Jaya, Papua.

Selama Selegani melayani dibeberapa tempat ini, masyarakat disekitarnya sering mengejeknya dengan bahasa-bahasa yang menyakitkan dan menyedihkan bahkan dia di cap sebagai orang pencuri, namun semuanya itu dia pasrahkan kepada Tuhan. Markus melayani umatnya dengan penuh sabar, setia  penuh resiko dan tantangan dari umat di sekitarnya. 

Dikatakannya Pewarta atau gembala ditempat lain atau gereja lain biasanya dibantu oleh  umatnya untuk membuat kebun dan rumah, namaun Markus membuat kebun dan rumah sendiri tanpa dibantu oleh umatnya.
Dalam pelayananya dia sering mendoakan berbagai godaan setan dan roh jahat yang datang mengancam hidup umatnya. Dengan doanya masyarakat disekitarnya mendapat kesembuhan dan pertolongan yang luar biasa. 

Selama tiga puluh tiga tahun dia melayani tanpa bantuan dari umat,namun masuk ke tiga puluh empat tahun ini markus diberi penghargaandari umatnya berupa uang sebesar lima ratus ribuh rupiah dan baju jubah.

Umat dari gereja Magalogae,Kihomu,pesiga, Ugamigi dan Dapa telah melakukan ucapan syukur itu pada hari sabtu tanggal 17 November 2012 dan saat ini gembala Markus Selegani di tempatkan di Gereja Kihomu. 

Gemba markus mengatakan disetiap hari  minggu, hari-hari besar dan hari-hari biasa selalu mendoakan anak anak sekolah dari tingkat Taman Kanak (TK) hingga ke (PT) Perguruan Tinggi dan juga umat/jemaat seintan jaya, berdoa untuk mereka dengan harapan anak-anak itu bisa sekolah dengan baik dan pulang kembali ke intan jaya untuk membagun masyarakat dan gereja secara baik, benar dan bijaksana serta terhindar dari kolusi,korupsi dan nepotisme . 

Namun doa-doa yang kami naikan ke Tuhan ada yang dikabulkan dan ada juga yang tidak dikabulkan. Dan ada juga banyak anak yang begitu selesai kulia, mereka datang kedaerah dengan membawa minuman keras dan mengajak masyarakat yang tidak tahu apa-apa untuk mabuk-mabukan dan perjudian.

Kami hamba Tuhan yang ada di intan jaya sangat tidak senang dengan cara-cara orang bersekolah dan orang mengerti yang selalu mengedarkan minuman keras dan judi kartu di intan jaya. Saat noken menyanyakan soal MIRAS (minuman Keras ) yang di edarkan di intan jaya, gembala Markus mengatakan;kami masyarakat sudah melihat ada beberapa SKPD,DPRD, Staf, Pegawai,Guru,Tentara,Polisi,Mahasiswa,Intelektual,tokoh masyarakat, tokoh pemuda, ibu-ibu dan beberapa pejabat intan jaya lainya telah mengedar dan mengonsumsi minuman keras. Jadi orang-orang bersekolah dan orang-orang mengerti yang menghancurkan kabupaten intan jaya ini.

Orang-orang mengerti saja sudah,sedang dan akan menghancurkan daerah intan jaya, apalagi kami yang tidak tahu apa-apa,jadi 5 tahun mendatang daerah intan jaya akan rusa dan rusak. Harapan kami masyarakat intan jaya di tahun baru dua ribu tiga belas ini, orang-orang mengerti dan orang-orang bersekolah harus memberi contoh yang baik dan benar kepada masyarakat awam,agar masyarakat awam bisa meniru hal-hal yang baik, bukannya meniru hal-hal yang tidak baik. 

Jadi minum mabuk,pesta pora,Korupsi,kolusi,Nepotisme,perjudian,perselingkuhan,perang suku,perang marga harus di tinggalkan di tahun lama, masuk di tahun baru harus ambil sikap yang baik dan benar agar Tuhan dapat mendegarkan doa-doa yang kita (Pater,Gembala dan Umat) panjatkan setiap saat dari tahun ke tahun. Jika masyarakat intan jaya pada umumnya tidak merubah pola-pola lama,maka Tuhan Allah-lah yang akan menapis yang baik dan yang tidak baik dari bumi intan jaya karena Tanah intan jaya adalah tanah yang diberkati dan tanah yang dijanjikan oleh Tuhan Allah.

Misael Maisini, Koresponden Tabloid Noken di Kabupaten Intan Jaya

Blog, Updated at: 17.02

0 komentar:

Posting Komentar

BERITA TERBARU

Komisi Somatua Intan Jaya. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts