Seorang katekis yang mengabdi
tanpa pamrih sejak berusia sembilan belas tahun hingga kini memasuki tahun
2013. Ia melayani dengan berbagai tantangan yang berat, masyarakat disekitarnya
selalu mencaci, mengejek dan menghinanya, namun semuanya itu dipasrahkan kepada
Tuhan Yang mahakuasa.
Pertama-tama ia melayani di stasi
Magalogae selama 8 tahun. Kedua ia melayani di stasi Dapa selama 10 tahun dan
stasi Pesiga selama 14 tahun. Hal ini
diungkapkan oleh Gembala Markus Selegani saat koresponden media Blog KOMISI dan
koresponden Tabloid Noken di gereja
Magalogae pada selasa (4/11/2012) pukul 02.45 WPB, di Intan Jaya, Papua.
Selama Selegani melayani
dibeberapa tempat ini, masyarakat disekitarnya sering mengejeknya dengan
bahasa-bahasa yang menyakitkan dan menyedihkan bahkan dia di cap sebagai orang
pencuri, namun semuanya itu dia pasrahkan kepada Tuhan. Markus melayani umatnya
dengan penuh sabar, setia penuh resiko
dan tantangan dari umat di sekitarnya.
Dikatakannya Pewarta atau gembala
ditempat lain atau gereja lain biasanya dibantu oleh umatnya untuk membuat kebun dan rumah, namaun Markus
membuat kebun dan rumah sendiri tanpa dibantu oleh umatnya.
Dalam pelayananya dia sering
mendoakan berbagai godaan setan dan roh jahat yang datang mengancam hidup
umatnya. Dengan doanya masyarakat disekitarnya mendapat kesembuhan dan
pertolongan yang luar biasa.
Selama tiga puluh tiga tahun dia
melayani tanpa bantuan dari umat,namun masuk ke tiga puluh empat tahun ini
markus diberi penghargaandari umatnya berupa uang sebesar lima ratus ribuh
rupiah dan baju jubah.
Umat dari gereja
Magalogae,Kihomu,pesiga, Ugamigi dan Dapa telah melakukan ucapan syukur itu
pada hari sabtu tanggal 17 November 2012 dan saat ini gembala Markus Selegani
di tempatkan di Gereja Kihomu.
Gemba markus mengatakan disetiap
hari minggu, hari-hari besar dan hari-hari
biasa selalu mendoakan anak anak sekolah dari tingkat Taman Kanak (TK) hingga
ke (PT) Perguruan Tinggi dan juga umat/jemaat seintan jaya, berdoa untuk mereka
dengan harapan anak-anak itu bisa sekolah dengan baik dan pulang kembali ke
intan jaya untuk membagun masyarakat dan gereja secara baik, benar dan
bijaksana serta terhindar dari kolusi,korupsi dan nepotisme .
Namun doa-doa
yang kami naikan ke Tuhan ada yang dikabulkan dan ada juga yang tidak
dikabulkan. Dan ada juga banyak anak yang begitu selesai kulia, mereka datang
kedaerah dengan membawa minuman keras dan mengajak masyarakat yang tidak tahu apa-apa
untuk mabuk-mabukan dan perjudian.
Kami hamba Tuhan yang ada di
intan jaya sangat tidak senang dengan cara-cara orang bersekolah dan orang
mengerti yang selalu mengedarkan minuman keras dan judi kartu di intan jaya.
Saat noken menyanyakan soal MIRAS (minuman Keras ) yang di edarkan di intan
jaya, gembala Markus mengatakan;kami masyarakat sudah melihat ada beberapa SKPD,DPRD,
Staf, Pegawai,Guru,Tentara,Polisi,Mahasiswa,Intelektual,tokoh masyarakat, tokoh
pemuda, ibu-ibu dan beberapa pejabat intan jaya lainya telah mengedar dan
mengonsumsi minuman keras. Jadi orang-orang bersekolah dan orang-orang mengerti
yang menghancurkan kabupaten intan jaya ini.
Orang-orang mengerti saja
sudah,sedang dan akan menghancurkan daerah intan jaya, apalagi kami yang tidak
tahu apa-apa,jadi 5 tahun mendatang daerah intan jaya akan rusa dan rusak. Harapan
kami masyarakat intan jaya di tahun baru dua ribu tiga belas ini, orang-orang
mengerti dan orang-orang bersekolah harus memberi contoh yang baik dan benar
kepada masyarakat awam,agar masyarakat awam bisa meniru hal-hal yang baik,
bukannya meniru hal-hal yang tidak baik.
Jadi minum mabuk,pesta pora,Korupsi,kolusi,Nepotisme,perjudian,perselingkuhan,perang
suku,perang marga harus di tinggalkan di tahun lama, masuk di tahun baru harus
ambil sikap yang baik dan benar agar Tuhan dapat mendegarkan doa-doa yang kita
(Pater,Gembala dan Umat) panjatkan setiap saat dari tahun ke tahun. Jika
masyarakat intan jaya pada umumnya tidak merubah pola-pola lama,maka Tuhan
Allah-lah yang akan menapis yang baik dan yang tidak baik dari bumi intan jaya
karena Tanah intan jaya adalah tanah yang diberkati dan tanah yang dijanjikan oleh
Tuhan Allah.
Misael Maisini, Koresponden Tabloid Noken di Kabupaten Intan Jaya
0 komentar:
Posting Komentar