KOMISI Somatua Intan Jaya

Komunitas Independent Somatua Intan Jaya adalah sebuah wadah yang lahir dari kegelisahan hati dan pergumulan mahasiswa dan pelajar Intan Jaya yang ada di kota study Jayapura untuk memproteksi manusia dan alam yang ada di kabupaten ntan jaya dan secara umum di Papua.

MAHASISWA Tapi TIDAK BISA BERPIKIR Secara AKAL Dalam MENYELESAIKAN MASALAH

Posted by KOMISI SOMATUA on Kamis, 22 Maret 2012


Abe Goo/Foto Dok Pribadi
Mahasiswa merupakan agen perubahan dunia “agent of change the world” dimana mahasiswa dapat mampu merubah pola pikir masyarakat yang ada dan hidup di sekitarnya dan di lingkungan lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai positif seperti terus-terus Miras, tidak bersekolah, dan masih banyak yang harus dilakukan demi perubahan ke arah yang lebih baik. Mahasiswa harus mampu berpikir secara intelektual dapat memilah mana yang baik dan mana yang kurang baik dapat menyelesaikan masalah secara akal yang sehat tanpa beradu pada kekuatan fisik.
 
Sejak masa Ospek Mahasiswa sudah dikuatkan dan dilatih untuk bermental baja dan dapat menyelesaikan setiap masalah yang dihadapi dengan bersandar pada kekuatan nalurinya. Ospek adalah salah satu ritual yang wajib hukumnya diikuti oleh para siswa siswi dari SMA ke Perguruan Tinggi, sehingga hendak dikatakan sebagai mahasiswa atau mahasiswi.  Kini Ospek (Orientasi pengenalan kampus) ini dikenal dengan nama  PPS (Program Pengenalan Kampus).

Dalam kegiatan PPS ini anda dilatih, ditata untuk menjadi seorang mahasiswa/i yang lebih dewasa dan bermental baja dalam mengambil keputusan atau menyelesaikan secara logika bukan secara fisik suatu masalah tersebut, walaupun dalam kegiatan PPS itu oleh kakak senior banyak menggertak atau bahkan memukul, tapi itu semua bermuarah pada nurani yang luhur. Jadi anda yang mau menjadi mahasiswa/i harus mengikuti PPS dengan baik dan mengambil nilai yang positif dari kegiatan tersebut.

Mahasiswa atau mahasiswi sebagai insan akademik dapat mampu mengembangkan nalar kritis (pendapat tajam) , analitis (menuruti), metodologis (cara teratur) dan paradigma (teori berpikir) sesuai dengan bidang ilmu yang ditekuni atau dipilih. Mahasiswa atau mahasiswi menjunjung tinggi moral dan etika akademik.

Pada tanggal 1 Januari 2012 ada seorang mahasiswa yang mengkonsumsi Miras. Setiap kali ingin berbicara dengan pacarnya Ia harus minum terlebih dahulu. Saya heran ketika lelaki ini langsung memukuli pacarnya dan pada saat itu saya sendiri berada di tengah-tengah untuk meminta pertimbangan “sebenarnya masalahnya apa sehingga anda (pria) menuntut untuk ingin berbicara kepada adik perempuan ini”sebagai kakak dari perempuan saya merasa benci kepada pria ini karena tanpa permasalahan yang jelas dan tanpa mempertimbangkan secara logis untuk menyelesaikan suatu masalah langsung memukuli adik perempuan itu.Karena saya anggap pria ini adalah seorang yang alim dalam pergaulan sehari-harinya saya langsung memberi kesempatan kepadanya untuk membicarakan permasalahan berpacaran mereka, walaupun dipengaruhi oleh minuman keras. 

Pria ini adalah teman dalam suatu perkumpulan yang duduk berbicara tentang pendidikan. Saya sadar karena dalam permasalahan pacaran itu pihak ketiga tidak ikut campur dalam masalahnya.

Kebiasaan-kebiasaan untuk mengkonsumsi Miras terus  masih tak terpisahkan dari remaja Papua yang agar dapat dikatakan sebagai Lelaki sejati/wanita sejati, mendapat teman, dsb. Hal ini merupakan faktor-faktor yang kurang masuk diakal. Agar Anda dapat dikatakan sebagai Lelaki Sejati/Wanita Sejati lakukan sesuatu yang berharga seperti; berprestasi dalam pendidikan, olahraga dsb. Atau untuk mendapat teman anda harus bisa bergaul dengan orang yang dapat membawah kepada kesuksesan. Apalag i dilakukan oleh seorang Mahasiswa atau Mahasiswi.

Oleh : Abe Goo

Blog, Updated at: 11.24

0 komentar:

Posting Komentar

BERITA TERBARU

Komisi Somatua Intan Jaya. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts