Moses Japugau, Foto : KOMISI |
Saat wawancara Moses Japugau
mengatakan bahwa, dari jam setengah tujuh pagi dia hendak ke bandara dan
istirahat pada jam 12.00 untuk makan, namun dia tidak biasa istirahat, karena
ada pemalangan dari masyarakat dibandara maupun di tempat kerjanya disepanjang
jalan Kogindoga menuju Kemandoga.
Sehingga moses sering berhadapan
dengan masyarakat untuk mengatasi persoalan tersebut. Selain kerja dibandara
moses juga kerja menembang pohon untuk membangun jembatan sementara. Moses
selalu pulang pada malam hari ke rumahnya pada pukul 06.30 wpb. Moses setia
dengan pekerjaannya, karena Tuhan Allah sudah berikan pekerjaan, sehingga moses
Japugau bekerja dengan penuh tekun dan setia, agar Tuhan Allah tidak marah.
Kalau moses tidak bekerja dengan
setia lalu mencari pekerjaan besar, maka Tuhan akan marah dan mnengatakan
bahwa; pekerjaan kecil saja saya sudah tidak setia, apalagi pekerjaan yang
besar.
Masyarakat Intan Jaya semestinya
mengikuti teladan dari Moses Japugau yang selalu setia pada pekerjaanya, agar
dapat menghidupi keluarga, jika tidak, maka kedepan masyarakat Intan Jaya akan
menghadapi guncangan sosial dalam persaingan yang berdampak pada kecemburuan
sosial yang dapat mengakibatkan konflik
dikemudian hari.
Sedangakan menurut pater paroki
bilogae, Yustinus Rahangiar, Pr pada hari jumat tanggal 10 Agustus di Pastoran Bilogae, mengatakan bahwa masyarakat Intan Jaya saat ini sedang menjual minuman
keras yang didatangkan dari Nabire dan Timika, orang-orang tersebut tidak menghargai
pekerjaan dan juga masyarakat Intan Jaya diharpkan kerja dengan tekun, jangan
bawa-bawa busur dan panah.
Masyarakat Intan Jaya harus
mengikuti teladan dari Bapak Moses Japugau dan Bapak Ernes Belau yang selalu
setia dalam pekerjaan mereka. Kerja merupakan anugerah Tuhan, sehingga
masyarakat Intan Jaya diharapkan kerja dengan tekun, jika tidak kerja dengan
tekun dari saat ini, maka masyarakat Intan Jaya akan menimpa bencana alam
berupa masalah sosial seperti HIV/ADIS.
Oleh sebab itu dari saat ini masyarakat
Intan Jaya musti menyiapkan diri untuk menghadapi berbagai persoalan yang akan
masuk di kabupaten baru Intan Jaya ini.
KOMISI
Salam saudaraku....
BalasHapusSya mw bertanya tentang transportasi darat yang menjangkau ibukota kabupaten intan jaya menuju distrik agisiga tepatnya desa tousiga bagaimana...? Trus biaya transport berapa... Mohon di infokan
iya, terimakasih saudara. kalau dari Ibukota Kabupaten, Sugapa ke Agisiga hanya bisa jalan kaki, tidak ada transportasi darat. kalau mau langsung kesana, bisa naik pesawat dari NAbire. naik pesawat Susi Air dan MAF (pesawat Cesna). biaya transportasinya biasanya Rp.1.300.00 sampai dengan Rp.1.800.00
BalasHapus