KOMISI Somatua Intan Jaya

Komunitas Independent Somatua Intan Jaya adalah sebuah wadah yang lahir dari kegelisahan hati dan pergumulan mahasiswa dan pelajar Intan Jaya yang ada di kota study Jayapura untuk memproteksi manusia dan alam yang ada di kabupaten ntan jaya dan secara umum di Papua.

Teladan Yang Musti Dicontohi Masyarakat Intan Jaya

Posted by KOMISI SOMATUA on Kamis, 04 Oktober 2012



Moses Japugau, Foto : KOMISI
KOMISI, Intan Jaya--- Bagun pagi seorang bapak yang memiliki tiga anak itu selalu pergi bekerja tanpa pamrih, walau hujan, digin dan kabut yang menyelimuti bandara Sokopaki sugapa Intan Jaya. Pagi itu pukul hari selasa tanggal 28 Agustus 2012 pukul 08.35 noken bertemunya ditempat kerjanya dan hendak mewawancarainya tentang pekerjaannya di bandara soko paki sugapa Intan Jaya.

Saat wawancara Moses Japugau mengatakan bahwa, dari jam setengah tujuh pagi dia hendak ke bandara dan istirahat pada jam 12.00 untuk makan, namun dia tidak biasa istirahat, karena ada pemalangan dari masyarakat dibandara maupun di tempat kerjanya disepanjang jalan Kogindoga menuju Kemandoga.

Sehingga moses sering berhadapan dengan masyarakat untuk mengatasi persoalan tersebut. Selain kerja dibandara moses juga kerja menembang pohon untuk membangun jembatan sementara. Moses selalu pulang pada malam hari ke rumahnya pada pukul 06.30 wpb. Moses setia dengan pekerjaannya, karena Tuhan Allah sudah berikan pekerjaan, sehingga moses Japugau bekerja dengan penuh tekun dan setia, agar Tuhan Allah tidak marah.

Kalau moses tidak bekerja dengan setia lalu mencari pekerjaan besar, maka Tuhan akan marah dan mnengatakan bahwa; pekerjaan kecil saja saya sudah tidak setia, apalagi pekerjaan yang besar.

Masyarakat Intan Jaya semestinya mengikuti teladan dari Moses Japugau yang selalu setia pada pekerjaanya, agar dapat menghidupi keluarga, jika tidak, maka kedepan masyarakat Intan Jaya akan menghadapi guncangan sosial dalam persaingan yang berdampak pada kecemburuan sosial yang dapat  mengakibatkan konflik dikemudian hari.

Sedangakan menurut pater paroki bilogae, Yustinus Rahangiar, Pr pada hari jumat tanggal 10 Agustus di Pastoran Bilogae, mengatakan bahwa masyarakat Intan Jaya saat ini sedang menjual minuman keras yang didatangkan dari Nabire dan Timika, orang-orang tersebut tidak menghargai pekerjaan dan juga masyarakat Intan Jaya diharpkan kerja dengan tekun, jangan bawa-bawa busur dan panah.

Masyarakat Intan Jaya harus mengikuti teladan dari Bapak Moses Japugau dan Bapak Ernes Belau yang selalu setia dalam pekerjaan mereka. Kerja merupakan anugerah Tuhan, sehingga masyarakat Intan Jaya diharapkan kerja dengan tekun, jika tidak kerja dengan tekun dari saat ini, maka masyarakat Intan Jaya akan menimpa bencana alam berupa masalah sosial seperti HIV/ADIS.

Oleh sebab itu dari saat ini masyarakat Intan Jaya musti menyiapkan diri untuk menghadapi berbagai persoalan yang akan masuk di kabupaten baru Intan Jaya ini.

KOMISI

Blog, Updated at: 14.41

2 komentar:

  1. Salam saudaraku....
    Sya mw bertanya tentang transportasi darat yang menjangkau ibukota kabupaten intan jaya menuju distrik agisiga tepatnya desa tousiga bagaimana...? Trus biaya transport berapa... Mohon di infokan

    BalasHapus
  2. iya, terimakasih saudara. kalau dari Ibukota Kabupaten, Sugapa ke Agisiga hanya bisa jalan kaki, tidak ada transportasi darat. kalau mau langsung kesana, bisa naik pesawat dari NAbire. naik pesawat Susi Air dan MAF (pesawat Cesna). biaya transportasinya biasanya Rp.1.300.00 sampai dengan Rp.1.800.00

    BalasHapus

BERITA TERBARU

Komisi Somatua Intan Jaya. Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts